PT Wijaya Karya (Persero) TBK known as WIKA is working on MRT project in Taiwan. The mass transportation project has begun since the middle of last year.
“At the moment, we are focusing on the work of basement, columns, walls, and platforms in four stations,” said Aden Sukanda project Manager of WIKA.
The state owned enterprises targeted to build 13 stations, which became the company’s duties. It is estimated that the work will be completed in 2021.
WIKA worked on inner ring road MRT project in New Taipei City – Taiwan, after having cooperated with the contractor of RSEA Engineering Corporation.
The line which is named as Sanying Line will stretch for 14.3 kilometers and will connect Tucheng, Sanxia and Yingge through 13 stops stations who will be built by WIKA. Sanying Line will be a stepping stone for the Taiwan Government to realize the integration of transportation from Taiwan Airport to Taipei City.
The project’s development involves 133 national ambassadors and focuses on the work of four stations in Yingge and Sanxia area which are averaging 1.2 kilometers between the stations.
“As WIKA is sole contractors from outside Taiwan who involved in the project, so we have to put effort in the beginning to build trusts with many parties from the government, partners and vendors in here,” explained Aden.
He also explained that working in the middle of the covid-19 pandemic in abroad become a new challenge for the whole team. However, by creating and executing the health protocols, the project can still run normally until today.
With the limitation of project distances and current conditions, WIKA has leverages the communication technology to ensure that project development continues to run by advancing aspects of quality, safety and occupational health.
One of the practices is implementing “QSHE Online Patrol” by utilizing online interaction applications followed by the Board of Directors, the Central Management and Project Management of Sanying Line, Taiwan.
This activity is implemented routinely as a solution to reduce distance limitation and increase work activity by optimizing the role of technology.
Source : CNN Indonesia
WIKA Garap Proyek MRT di Taiwan
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk alias WIKA menggarap proyek MRT di Taiwan. Proyek transportasi massal tersebut bahkan sudah dimulai sejak pertengahan tahun lalu.
“Saat ini, kami sedang fokus pada tahap pekerjaan basement, kolom, dinding, dan platform di empat stasiun,” tutur Manajer Proyek WIKA Aden Sukanda, Rabu (15/7).
BUMN karya itu menargetkan membangun 13 stasiun, yang menjadi tugas perseroan. Diperkirakan pekerjaan itu akan rampung pada 2021 mendatang.
Perseroan menggarap proyek MRT inner ring road di New Taipei City, Taiwan, setelah digandeng kontraktor RSEA Engineering Corporation.
Jalur yang diberi nama Sanying Line ini akan membentang sepanjang 14,3 kilometer dan menghubungkan Tucheng, Sanxia, dan Yingge lewat 13 stasiun pemberhentian yang dibangun WIKA. Sanying Line akan menjadi stepping stone bagi Pemerintah Taiwan mewujudkan integrasi transportasi dari Bandara Taiwan ke Taipei City.
Pembangunan proyek ini turut melibatkan 133 duta bangsa dan tengah fokus pada pengerjaan empat stasion di daerah Yingge dan Sanxia yang rata-rata berjarak 1,2 kilometer antar stasiun.
“Karena WIKA satu-satunya kontraktor dari luar Taiwan yang ada di proyek tersebut, jadi kami memang harus put effort (usaha) di awal untuk membangun kepercayaan banyak pihak mulai dari Pemerintah, partner maupun vendor disini,” terang Aden.
Lebih lanjut ia menjelaskan keadaan bekerja di tengah pandemi covid-19 di luar negeri beberapa bulan belakangan ini juga menjadi tantangan baru bagi seluruh tim.
Namun, dengan membuat dan menjalankan protokol kesehatan yang jelas, pekerjaan proyek nyatanya tetap dapat berjalan normal hingga saat ini.
Dengan keterbatasan jarak proyek yang jauh dan kondisi saat ini, WIKA telah memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memastikan pembangunan proyek tetap berjalan dengan mengedepankan aspek kualitas, keselamatan dan kesehatan kerja.
Salah satu praktiknya dengan melaksanakan QSHE Online Patrol dengan memanfaatkan aplikasi interaksi online yang diikuti jajaran direksi, manajemen pusat dan manajemen proyek Sanying Line, Taiwan.
Aktivitas ini dilaksanakan rutin sebagai solusi mengurangi keterbatasan jarak dan meningkatkan aktivitas pekerjaan dengan mengoptimalkan peran teknologi.